ajaran HASTA BRATA berisi 8 ajaran perilaku watak alam
dalam pewayangan HASTA BRATA diwejangkan sebagai WAHYU MAKUTHARAMA, yaitu suatu ajaran yang harus diteladani oleh seorang pemimpin.
1. Watak Surya (matahari) diteladani oleh Bhatara Surya
Matahari memancarkan sinar terang sebagai sumber kehidupan yang membuat semua makhluk tumbuh dan berkembang.
Seorang pemimpin hendaknya mampu menumbuh kembangkan daya hidup rakyatnya untuk membangun bangsa dan negara dengan bekal lahir dan batin untuk dapat tetap berkarya.
2. Watak Candra (Bulan)
diteladani oleh Bhatari Ratih
Bulan memancarkan sinar kegelapan malam.
Cahaya bulan yang lembut mampu menumbuhkan semangat dan harapan-harapan yang indah.
Seorang pemimpin hendaknya mampu memberikan dorongan atau motivasi untuk membangkitkan semangat rakyatnya, dalam suasana suka dan duka.
3. Watak Kartika (Bintang)
diteladani oleh Bhatara Ismoyo
Bintang memancarkan sinar indah kemilau, mempunyai tempat yang tepat di langit hingga dapat menjadi pedoman arah.
Seorang pemimpin hendaknya menjadi suri teladan (Ing Ngarso Sun Tulodo,Ing Madyo Mbangun Karso, Tutwuri Handayani).
Tidak ragu lagi menjalankan keputusan yang disepakati, serta tidak mudah terpengaruh oleh pihak yang akan menyesatkan.
4. Watak Angkasa (Langit)
diteladani oleh Bhatara Indra
Langit itu luas tak terbatas, hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya.
Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan batin dan kemampuan mengendalikan diri yang kuat, hingga dengan sabar mampu menampung pendapat rakyatnya yang bermacam-macam.
5. Watak Maruta (Angin)
diteladani oleh Bhatara Bayu
Angin selalu ada di mana-mana, tanpa membedakan tempat serta selalu mengisi semua ruang yang kosong.
Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya, bisa mengetahui keadaan dan keinginan rakyatnya.
Mampu memahami dan menyerap aspirasi rakyat.
6. Watak Samudra (Laut atau Air)
diteladani oleh Bhatara Baruna
Laut, betapapun luasnya, senantiasa mempunyai permukaan yang rata dan bersifat sejuk menyegarkan.
Seorang pemimpin hendaknya menempatkan semua orang pada derajat dan martabat yang sama, sehingga dapat berlaku adil, bijaksana, dan penuh kasihsayang terhadap rakyatnya.
7. Watak Dahana (Api
)
diteladani oleh Bhatara Brahma
Api mempunya kemampuan untuk membakar habis dan menghancur leburkan segala sesuatu yang bersentuhan dengannya.
Seorang pemimpin hendaknya berwibawa dan harus bisa menegakkan kebenaran dan keadilan secara tegas dan tuntas tanpa pandang bulu.
8. Watak Bumi (Tanah)
diteladani oleh Bhatara Wisnu
Bumi mempunyai sifat kuat dan bermurah hati.
Selalu memberi hasil kepada siapa pun yang mengolah dan memeliharanya dengantekun.
Seorang pemimpin hendaknya berwatak sentosa, teguh dan murah hati, senang beramal dan senantiasa berusaha untuk tidak mengecewakan rakyatnya.
---ooo000ooo---
NB: tidak ada tujuan lain dari tulisan ini, kecuali mengajak pembaca untuk menjadi pribadi yang baik dan berbudi pekerti luhur
No comments:
Post a Comment